Rabu, 02 Maret 2011

madu cairan emas kaya antioksidan

Seorang filsuf dan penulis Yunani,Athenaeus,menyatakan bahwa siapa saja yang rajin mengonsumsi madu setiap hari akan bebas dari penyakit selama hidupnya. Dia tidak mengada-ada karena di dalam madu memang termuat rupa-rupa nutrisi yang unik dan potensial untuk memelihara kesehatan dan kecantikan. Madu memiliki kekuatan menyembuhkan yang hebat. Berbagai nutrisi yang dikandungnya telah lama dimanfaatkam untuk mengatasi luka bakar,menambah stamina,menaikkan gairah seksual,bahkan dapat mencegah kanker.Cairan berwarna keemasan ini pun merupakan perawat keindahan kulit yang bermutu.

Seorang ilmuwan dari Universitas Illinois di Urbana,Amerika Serikat menulis dalam Journal of Apicultural Research bahwa khasiat masing-masing madu bisa saja berbeda,namun semua jenis madu pasti mengandung atioksidan seperti vitamin E dan vitamin C, yang sama kadarnya. Antioksidan tersebut diyakini mampu mencegah terjadinya kanker, penyakit jantung dan penyakit lainnya.

Secara lebih rinci Prof.DR.H.Muhilal,pakar gizi Bogor,menguraikan tentang kandungan gizi madu yang terdiri dari Asam amino,karbohidrat,protein,beberapa jenis vitamin serta mineral adalah zat gizi dalam madu yang mudah diserap sel-sel tubuh. Asam amino bebas dalam madu mampu membantu penyembuhan penyakit juga sebagai bahan pembentukan neurotransmitter atau senyawa yang berperan dalam mengoptimalkan fungsi otak. Madu juga mengandung zat antibiotik yang berguna untuk mengalahkan kuman patogen penyebab penyakit infeksi. Karbohidrat madu termasuk tipe sederhana. Rata-rata komposisinya adalah 17,1 persen air, 82,4 persen karbohidrat total, 0,5 persen protein, asam amino, vitamin dan mineral. Karbohidrat tersebut utamanya terdiri dari 38,5 persen fruktosa dan 31 persen glukosa. Sisanya, 12,9 persen karbohidrat yang terbuat dari maltose, sukrose, dan gula lain. Sebagai karbohidrat,satu sendok makan madu dapat memasok energi sebesar 64 kalori.  SIFAT ANTIBAKTERI Berkat kekayaan zat gizinya,tak heran jika madu sejak zaman dahulu digunakan sebagai obat. Bangsa Mesir kuno misalnya sudah memanfaatkan madu untuk mengobati luka bakar dan luka akibat benda tajam. Dalam penelitian ribuan tahun kemudian ditemukan sifat antiseptik ringan dan antimikrobial dari madu. Karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri itulah, madu mempercepat penyembuhan luka."Sifat anti bakteri dari madu membantu mengatasi infeksi pada perlukaan dan aksi antiflamasinya dapat mengurangi nyeri serta mengurangi nyeri serta meningkatkan sirkulasi yang berpengaruh pada proses penyembuhan,"kata Dr.PeterMolan dari University of Waikato,New Zealand, melalui situs kesehatan.

Madu juga merangsang tumbuhnya jaringan baru,sehingga selain mempercepat penyembuhan juga mengurangi timbulnya bekas luka pada kulit. Sebuah studi terbaru menemukan kandungan antioksidan di dalam cairan mujarab tersebut. Itu artinya madu ampuh untuk menangkal radikal bebas. Kita tau bahwa radikal bebas menjadi penyebab terjadinya penyakit yang sulit dikontrol, salah satunya kanker. Temuan tersebut mendorong para peneliti untuk mencari tahu lebih jauh tentang zat-zat antikanker yang dikandung madu.

Kaum perempuan Mesir, Yunani dan Rusia sudah memanfaatkan madu sejak lama untuk memelihara kecantikan muka agar tetap cantik dan bersih. Juga untuk menghilangkan noda dan bintik-bintik hitam serta mencegah keriput. Ramuan berupa 100 gram madu dicampur 25 ml alkohol dan 25 ml air bersih bisa dicoba untuk merawat keindahan kulit anda.